Syirik Kecil dan Obatnya
Disusun oleh: Ustadz Makmur Dongoran, Lc, M.S.I
Pengaruh Syirik Kecil pada Tauhid
Syaikh bin Shalih Al-Fauzan dalam kitab_al-Irsyad_ (h.98) menjelaskan bahwa syirik kecil akan mengurangi hakikat tauhid. Dan banyak perkara-perkara yang berbentuk syirik kecil, yang sudah diperingatkan oleh Allah dan Rasul-Nya dengan tujuan memelihara kemurnian akidah dan tauhid. Karena syirik kecil dapat mengurangi nilai akidah dan bahkan bisa menyeret kepada syirik besar. Sebagaimana Allah ta’ala berfirman,
فَلَا تَجْعَلُوْا لِلّٰهِ اَنْدَادًا وَّاَنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ
Artinya: Karena itu janganlah kamu mengadakan tandingan-tandingan bagi Allah, padahal kamu mengetahui. (Q.S. Al-Baqarah: 22).
Dalam riwayat Ibnu Abi Hatim, disebutkan bahwa Ibnu Abbas-radiallahu ‘anhu- menafsirkan kata “الأنداد” pada ayat di atas yang artinya syirik yang lebih tersembunyi dari semut hitam, di atas batu hitam, di tengah gelap gulita. Di antara bentuknya adalah ucapan : “Demi Allah, demi hidupmu dan hidupku”, “Kalau bukan karena anjing kecil ini, niscaya kita akan kemalingan”, dan perkataan seseorang terhadap temannya: “Atas kuasa Allah, dan kuasamu”, dan perkataan seseorang “Kalau bukan karena Allah dan fulan”. Maka janganlah jadikan fulan bersanding dengan Allah, karena ini semua syirik”.
Bagaimana Penafsiran Ibnu Abbas?
Syaikh Shalih Al-Fauzan menjelaskan dalam kitab Al-Irsyad (h.98) bahwa Ibnu Abbas menjelaskan semua ucapan-ucapan di atas adalah bentuk kesyirikan, dan maksud dari Ibnu Abbas di sini adalah syirik kecil. Walaupun ayat ini umum berlaku untuk syirik kecil dan syirik besar. Alasan Ibnu Abbas menafsirkan ayat ini dengan “syirik kecil”, karena syirik kecil adalah syirik yang jarang diketahui oleh semua orang.
Syirik Kecil yang Jarang Diketahui
Sehingga banyak hal-hal yang berbentuk syirik kecil yang tidak diketahui oleh mayoritas manusia, disebabkan karena jahil atau menganggap remeh, di antaranya:
Pertama. Bersumpah atas nama selain Allah, seperti bersumpah atas nama Malaikat, Nabi dan Rasul, Syaikh, Kyai dan sebagainya. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“من حلف بغير الله قد كفر أو أشرك”
Artinya: Siapa yang bersumpah atas nama selain Allah, maka ia telah kafir atau musyrik_(H.R. At-Tirmidzi dan hasankan olehnya, dan dishahihkan oleh Al-Hakim).
Penjelasan kalimat “كفر أو أشرك” kemungkinan keraguan dari perawi, kemungkinan juga kata “أو” bermakna “ia telah kafir atau syirik, dan kufur disini adalah “كفر دون كفر” kufur yang bukan kufur akbar (yang mengeluarkan seseorang dari Islam).
Kedua. Syirik kecil dalam ucapan, seperti “ما شاء الله وشئت”, “demi hidupmu dan hidupku”, artinya atas kehendak Allah dan kehendakmu”. Imam Ahmad, An-Nasa’I meriwayatkan dari Qutailah bahwa seorang Yahudi datang kepada Nabi shallallhu alaihi wa sallam berkata,
وَإِنَّكُمْ تُشْرِكُونَ؛ تَقُولُونَ: مَا شَاءَ اللَّهُ وَشِئْتَ، وَتَقُولُونَ: وَالْكَعْبَةِ. فَأَمَرَهُمْ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا أَرَادُوا أَنْ يَحْلِفُوا أَنْ يَقُولُوا: وَرَبِّ الْكَعْبَةِ، وَيَقُولُونَ: مَا شَاءَ اللَّهُ ثُمَّ شِئْتَ
Artinya: Dan sungguh kalian telah berbuat syirik, dan kalian berkata: “masya Allah wa syi’ta (atas kehendak Allah dan kehendakmu), dan kalian juga: “Demi ka’bah”, lalu Nabi memerintahkan agar apabila mereka bersumpah ucapkanlah “Demi Rabb Ka’bah”, dan katakanlah “masya Allah tsumma syi’ta”_. (H.R. An-Nasa’i).
Terus apa bedanya ‘athaf dengan menggunakan و dan ثم ? Athaf dengan huruf ‘و’ bermakna “ada kesamaan antara athaf (Allah) dengan ma’thuf (hamba) dan ini syirik”. Sedangkan menggunakan ثم artinya “kekuasaan manusia datang setelah Allah berikan kekuasaan-Nya”. Karna kekuasaan hamba tergantung pada kekuasaan Allah.
Ketiga. Syirik kecil pada niat dan maksud. Inilah yang dimaksud dengan syirik khafi’, yaitu syirik halus yang susah untuk dideteksi seperti riya, sum’ah. Misalkan seseorang shalat untuk dilihat oleh orang lain, atau seseorang membaca Al-Qur’an agar didengarkan oleh orang lain.
Kendati demikian, melihat kekhwatiran terjatuh kepada syirik besar dan kecil, Abu Bakar-radiallahu ‘anhu-meminta petunjuk kepada Rasulullah sekiranya ada solusi agar terhindari darinya. Maka Rasulullah mengajarkan satu doa yang berbunyi:
اللهم إني أعوذ بك أن أُشرك بك شيئًا وأنا أعلم وأستغفرك لما لا أعلم
Artinya: Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepadaMu dari perbuatan menyekutukanMu di saat aku mengetahui dan aku mohon ampunan dari sesuatu yang aku tidak mengetahui. (HR. Al-Bukhari dalam al-Adab Al-Mufrad dan dinilai shahih oleh Syaikh Al-Albani.
Allohu ‘alam.