Doakan Orang Sesuai Kondisi dan Kebutuhannya

Doakan Orang Sesuai Kondisi dan Kebutuhannya

Disusun oleh Ustadz Makmur Dongoran, Lc, M.S.I (Pembina KSI)

Ibnu Al-Qayyim Al-Jauziyah (w.751 H) dalam Zad Al-Ma’ad (2/425-426) mengisyaratkan bahwa di antara sunnah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah mendoakan orang yang berbuat baik kepadanya dengan doa yang sesuai kondisinya.

Pertama: Berdoa Kepada Orang Yang Punya Semangat Belajar

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berdoa kepada orang yang mendekatinya dengan doa yang sangat Beliau senangi dan sesuai dengan kebutuhan orang tersebut.

Misalkan ketika Abdullah bin Abbas-radiallahu ‘anhu-mengambil air wudhu untuk Rasulullah, Beliau pun berdoa untuk Ibnu Abbas-radiallahu anhu:

اللَّهُمَّ فَقِّهْهُ فِى الدِّينِ وَعَلِّمْهُ التَّأْوِيلَ

“Ya Allah, faqihkanlah ia dalam agama dan ajarkanlah ilmu ta’wil (tafsir) kepadanya”. (HR. Bukhari/143, Muslim/6368, Ahmad/3379).

Kedua: Berdoa Kepada Orang Yang Memberikan Bantuan

Rasulullah berdoa untuk Abu Qatadah ketika di perjalanan malam, Rasulullah hampir terjatuh dari kendaraannya. Rasulullah berdoa:

حفظك الله بما حفظت به نبيه

“Semoga Allah menjagamu, sebagaimana engkau menjaga-dengan pertolongan Allah-terhadap Nabi-Nya”. (HR. Muslim/1562).

Ketiga: Berdoa Kepada Orang Yang Berbuat Baik Secara Umum

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memuji dan dan berdoa kepada orang yang berbuat baik kepadanya. Beliau berdoa:

عن أسامة بن زيد رضي الله عنه قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: ( من صُنع إليه معروف فقال لفاعله جزاك الله خيرًا فقد أبلغ في الثناء )

“Dari Usamah bin Zaid-radiallahu ‘anhu-berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Siapa yang berbuat baik kepadanya, maka ucapkanlah kepada orang tersebut: “Jazakallah khairon” (Semoga Allah membalasmu”). Karena ucapan tersebut sungguh pujian yang tinggi”. (HR. At-Tirmidzi/2035, An-Nasa’i/10008 dan shahihkan oleh Ibnu Hibban dalam shahihnya/3431).

Keempat: Berdoa Ketika Mengembalikan Hutang

Ketika Rasulullah meminjam harta kepada Abdullah bin Abi Rabi’ah, lalu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengembalikannya sambil berdo’a:

بَارَكَ اللَّهُ لَكَ فِي أهْلِكَ وَمَالِكَ، إنَّـمَا جَزَاءُ السَّلَفِ الـحَمْدُ والأدَاءُ

“Semoga Allah memberikan berkah kepadamu, keluargamu dan hartamu. Sesungguhnya balasan hutang adalah pujian dan pengembalian”.(HR. An-Nasa’i/7/314),  Ibnu Majah/2424, Ahmad/16410 dengan sanad yang shahih).

Kelima: Berdoa Secara Umum Ketika Ada Yang Memberi Hadiah

Ketika ada orang yang memberi hadiah kepada Beliau, Ia senantiasa membalasnya dengan yang lebih baik sebagaimana riwayat Bukhari/2585.

Dan jika Beliau menolak ia memohon uzur kepada orang yang memberi hadiah tersebut sebagaimana dalam riwayat Bukhari /1825.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda- bersabda:

مَنْ صَنَعَ إِلَيْكُمْ مَعْرُوفًا فَكَافِئُوهُ، فَإِنْ لَمْ تَجِدُوا مَا تُكَافِئُونَهُ فَادْعُوا لَهُ حَتَّى تَرَوْا أَنَّكُمْ قَدْ كَافَأْتُمُوهُ

“Barangsiapa yang telah berbuat suatu kebaikan padamu, maka balaslah dengan yang serupa. Jika engkau tidak bisa membalasnya dengan yang serupa maka do’akanlah dia hingga engkau mengira do’amu tersebut bisa sudah membalas dengan serupa atas kebaikan dia” (HR. Abu Daud).

Insya Allah kita pun dapat mencontoh apa yang dilakukan oleh Rasulullah tersebut. Artinya ketika kita berdoa kepada orang yang telah berbuat baik kepada kita, maka kita sesuaikan doanya dengan kondisinya.

Karena apa yang dilakukan oleh Rasulullah terhadap para sahabat itu, merupakan tuntunan bagi umatnya agar mengikuti langkahnya.

Allohu ‘alam. Semoga bermanfaat.

Similar Posts

4 Comments

  1. Semoga Allah memberi kemudahan kepada Ustadz agar tetap bisa menulis dan menyebar kan ilmu yang berfaedah buat kaum muslimin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *