Jangan Berselisih Lebih Dari Tiga Hari
Ditulis oleh Ustadz Makmur Dongoran, Lc, M.S.I (Pembina KSI)
Sebagaimana manusia yang diciptakan oleh Allah dengan karakter dan watak yang berbeda-beda, tentu akan menimbulkan kemauan dan keinginan yang berbeda-beda.
Maka tidak jarang terjadi perselisihan antara dua manusia atau lebih.
Kita menemukan suami sering berselisih dengan istri, saudara sering berselisih dengan suadara kandungnya, mertua sering berselisih dengan menantunya.
Bahkan tidak jarang kita temui seorang anak berselisih dengan kedua orang tuanya.
Memang itu adalah hal yang biasa terjadi, yang mungkin saja tidak akan bisa dihilangkan selama masih hidup di dunia.
Namun jangan sampai perselihan antara seorang muslim; baik suami dan istri, anak dan orang tua, saudara dengan saudaranya melebihi tiga hari.
Oleh karena itulah, Rasulullah menuntun umat ini agar perselisihan mereka diselesaikan sebelum melebihi tiga hari.
Rasulullah-shallallahu alaihi wa sallam- bersabda:
عن أنس بن مالك رضي الله عنه أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال: «لا تباغضوا، ولا تحاسدوا، ولا تدابروا، وكونوا عباد الله إخوانا، ولا يحل لمسلم أن يهجر أخاه فوق ثلاثة أيام.»
Dari Anas bin Malik-radiallahu anhu-bahwa Rasulullah-shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Janganlah kalian saling membenci, jangan saling hasad, dan jangan saling membelakangi, dan jadilah kalian hamba Allah yang bersaudara. Dan tidak halal bagi seorang muslim untuk memutuskan hubungan dengan saudaranya melebihi tiga hari”. (HR. Bukhari/6065).